Pameran selalu menarik untuk dikunjungi, pameran apapun itu. Pameran kuliner, pameran alat elektronik, pameran lukisan, dan pameran buku. Semua pameran ini tujuannya sama, untuk mempromosikan produk-produk yang didasarkan pada kategorinya. Pameran ini juga memudahkan masyarakat, hanya datang ke satu tempat, para penjual dengan berbagai macam produk sudah siap menawarkan dagangannya. Bahkan, pada pameran tertentu, para penjual berasal dari seluruh penjuru Indonesia, dan menyediakan produk khas daerahnya.
Daya tarik lainnya dari pameran itu sendiri adalah DISKON. Apalagi pada pameran alat elektronik, misalnya gadget terbaru, biasanya akan sangat ramai. Pernah suatu kali saya tertarik datang ke salah satu pameran alat elektronik ini, saking ramainya, untuk berhenti di satu stand saja, saya hanya memiliki waktu 1 menit! Tergeser oleh penduduk lain yang berebutan tempat untuk mengamati produk-produk yang ditawarkan dengan harga yang menggoda.
Pameran yang selalu ramai selain alat elektronik adalah pameran kuliner. Oh ya, pameran kuliner juga menarik lho, menarik karena kami, para pengunjung bisa icip-icip. Menikmati kuliner nusantara yang beragam sangat menyenangkan. Perlu dicatat, kalau hanya icip-icip itu kan gratis. Jadi, saya ngikut icip-icip saja, hehe.
Membaca buku gratis juga bisa didapatkan kalau kita datang ke pameran buku. Hehe, ini yang bikin menarik. Menurut saya, dari beberapa pengamatan selama saya mendatangi pameran buku, pameran buku juga selalu ramai. Dibandingkan dengan pameran alat elektronik, hampir bisa dipastikan, para pengunjung pulang dengan buah tangan. Ini menunjukkan, minat baca masyarakat Indonesia masih tinggi. Asalkan, ada fasilitas yang disediakan, contohnya dengan pameran buku ini.
Minat baca masyarakat Indonesia masih tinggi, teman-teman percaya kan? Masyarakat di sini, bukan hanya masyarakat kota ya, tentu masyarakat Indonesia seluruhnya. Tetapi kendala masyarakat Indonesia, yang notabene hidup di desa, akses untuk memperoleh buku bacaan ini sangat minim. Perpustakaan daerah hanya terdapat di kota. Begitu juga dengan pameran buku ini, yang biasanya hanya diselenggarakan di kota besar. Memang kita pahami, ada beberapa alasan tertentu, mengapa pameran -tidak hanya pameran buku tetapi juga pameran kuliner, dan pameran elektronik misalnya- diadakan di kota besar. Salah satu alasannya adalah mengenai antusias dari penduduk kota besar yang bisa dipastikan tinggi dengan adanya pameran ini.
Namun, pameran buku ini berbeda. Pameran buku menunjukkan sisi lain dari sekedar promosi buku dengan harga murah. Jika pameran bisa masuk desa, manfaat besar lain bisa kita peroleh dari terselenggaranya pameran buku ini. Mengentaskan kemiskinan, misalnya. Sederhana memang, jika pameran buku ini diadakan di desa, tetapi, teman-teman akan mendapatkan manfaat lain, misalnya, mengentaskan masyarakat buta aksara, jika pendidikan belum menjamah desa yang kita datangi. Tentu akan banyak lagi masalah yang bisa kita gali dari acara pameran masuk desa ini. Sekarang saya tanya, menurut teman-teman, apalagi masalah yang bisa kita gali? :)
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog #PameranBukuBdg2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
need your support :)