Jumat, 28 September 2012

Tanah, Gulma, dan Pohon


Bismillahirrahmanirrahim..

Aku gulma
Dia Pohon
Dan Kamu tanah

Harusnya gulma dan pohon adalah sepasang yang bisa mengerti.
Karena kami, tumbuh bersama seharusnya.

Harusnya, aku tinggal di tanah, suatu tanah yang lain.
Bukan di tanah yang jelas sudah ada penghuninya.

Yang jelas, pohon bukanlah satu yang bisa kita salahkan.
dia tumbuh subur di sana, karena memang ia bertempat di tanah itu.
Tapi gulma?

Ia datang tak diundang, dan tinggal walau tak diijinkan.

Lalu pohon. Ia tetap tumbuh.
Semakin rindang, dan kian hari semakin rimbun dengan buah.
Buah, yang rasanya, pahit. 
Pahit, karena sang tanah tak pernah memberi balasan nutrisi untuk sang tanaman yang sudah melindunginya dari panasnya matahari, dan ganasnya air hujan, yang bisa membuatnya longsor sewaktu-waktu.