Rabu, 08 Agustus 2012

Jika Aku Menikah (Sekarang)

Bismillahirrahmanirrahim..

Hmm serem ya judulnya. Serem karena bikin galau. Ssst. Udah ah, berapa kali kata galau terucap hari ini. Udah ya cukup. Kalo perasaannya yang galau gimana? Duuh, udah udah, cukup galaunya.

Entah kenapa gagasan ini tiba-tiba muncul.Sebelumnya udah sering juga ya posting soal nikah, jodoh dsb. hehe, lihat Jodohku part 1 dan 2, ada juga Malam Ming'galau', dan ada juga tulisan lain yang tersirat akan makna itu.

Sebenarnya gagasan ini muncul pas naik motor. Gara-gara suka kecanduan ngomong sendiri kalo lagi naik motor. Hehe, kadang suka malu sama motor sebelah, takut kedengeran monolognya. Dan biasanya isi monologku itu adalah dialog, di mana diriku sendiri menjadi pendengar bagi diriku sendiri. Haha, narsis nggak kesampaian begitu deh jadinya.

Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata, telah bersabda Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi”. (HR: Thabrani dan Hakim).
Subhanallah, luar biasa ya. Kalo ngomongin ini jadi inget kakak sepupu saya. *ayo tho mas ndang nikah* *ndang nikah*

"Makanya to dhek, cariin tho.."
"Hmm, yaudah mas, coba ya." setelah itu aku segera mencarikan kandidat yang dirasa pas. Tapi ujung-ujungnya pasti..
"Gimana dhek? Udah mbok cariin tho?"
"Udah mas, tapi.."
"Tapi apa?"
"Tapi, kasian 'mbak'nya kalo sama mas." hehe, begitu terjadi berulang-ulang. Selalu merasa kakak saya kurang pantas dengan perempuan yang saya carikan. *makanya tho mas, memantaskan diri*
"Ah, kamu tu lho mesti gitu."
Tuh kan ngambek, "Ya gimana mas, habisnya kamu gitu og."
"Aah ayo to dheek, cepet, keburu dhek fahmi (keponakan beliau-red) bisa ngomong."
"Lha kok bisa sama dhek fahmi? Hubungannya?"
"Lha masak nanti dhek Fahmi ketemu aku, 'Pakdhe-pakdhe, kok sendirian, Budhe mana??' isin aku.."
"Hahaha, rasain."

Hmm, setelah dipikir-pikir, menikah itu memang nggak gampang. Cari pasangan lah, cari nafkah lah, cari rumah lah, cari gedung dan lain-lain. Kata Nurul, "Menikah itu nggak sesimple itu. It is not that simple." #iya iya ruul

Tetapi selalu saja ada rasa iri kalo datang ke lamaran, atau nikahan tetangga, kerabat, atau orang lain. Saking ngarepnya, sampai pernah ngechat si rieza (btw ni orang kenapa akun fb nya ilang ya?)

A : rizaaaaa, doain ya
R : doain apa?
A : besok lamaran hiks
R : haaaaah sumpah?? aku ga bs dibohongin ais skg mah -______-
A : iya beneran iih
R : mana calonmu?
A : bukan aku yang lamaran, tapi tetanggaku. ahahaha
R : dasar gila -____-

Terus kalo kebayang pengen nikah selalu inget kata-kata fathia, "Is, ntar tuh kalo kamu nikah ya, kita nggak bisa karokean lagi. Harus ngurusin suami yang pengen makan inilah, makan itulah. Cuci baju jadi tambah banyak aargh.. Kapan dolaneee.." #kowe ki lho dolan bae fath

Bener juga sih apa kata dia, tapi tetep aja "Tapi kan fath, nikahnya tuh biar halal dulu hubungannya. Tapi tetep ntar kita jalan sendiri-sendiri dulu. Aku di sini, suami di manaa gitu, suka suka dia lah mau ke mana." #jadi mikir, relationship macam apa itu ya.

"Tetep ngga bisa is. Ngga bisa. Nanti pasti bakalan ngurusin suami deh. Aaah, ayo dolan sik wae lah."
"Aah gapapa fath, aku dolan, tapi aku sudah bersuami kan ngga papa. Mainnya kan sama kamu ini." *ngotot*
"Yaudah sana nikah aja. Lha emang udah ada calonnya is?"
"Ya udah dong fath.."
"Wah, ya kalo gitu nikah aja.."
"Tapi belum dipertemukan sama Allah.. hahahaha."
"Dasar, yo wis lah. Yo karokean bae yo."
ckck, yang satu ngotot nikah yang satu ngotot karokean.

Yang tadinya sempet putus keinginan tiba-tiba jadi keingetan, "Aaah ais niih, nggak ikut Dauroh Pra Nikah, seru lho iss.." tiba-tiba Dinda (yang selalu aku cecar dengan kegalauan nikah) menunjukkan notulensinya pas lagi ada Dauroh pranikah itu.
Aaah, itu catetannya menarik bangeeet isinyaaa... "Tapi untung din aku nggak ikut. Coba aku ikut, ga kebayang kamu udah tak remet-remet jadi apa"

Terjadilah pertentangan batin di antara dua pilihan. Haha. Bukan pilihan sih, soalnya yang kemungkinan satunya belum akan terjadi dekat-dekat ini. Eh, tapi kan kita nggak pernah tahu bagaimana hari esok? Yasudah lah, untuk sekarang berdoa dulu, jadi inget kata mbak Dita
"Dhek, kalo pengen jodoh itu berdoanya dari jauh-jauh hari. Biar ngga telat dikasihnya."
Yadeh mba, nih langsung berdoa deh #dalamhatiberdoa

Aaah kalo kayak gini jadi inget lagu Separuh Aku
dengar larakuuuuu suara hati ini memanggil namamuu..
karena separuh aku.......