Rabu, 17 April 2013

Aku Membencimu dengan Sepenuh Hatiku (2)

Bismillahirrahmanirrahim.





Aku tutup lagi buku biru itu. Esok, entah kapan, akanku baca lagi tulisan kebencianku kepada sosok itu. Entah benci atau tidak, yang jelas aku sedang merasa tak suka padanya, hari ini.

Aku tutup lagi buku biru itu. Esok, entah kapan, akanku tulis lagi cerita kebencianku pada sosok itu. Entah benci atau tidak, yang jelas aku sedang merasa tak suka padanya, hari ini.

Aku tutup lagi buku biru itu. Inginku, aku tulis penantian yang damai dan belum berujung ini, di sini. Entah datang padaku atau tidak, yang jelas aku pernah merasa hatiku cenderung kepadanya.

Aku tutup lagi buku biru itu. Inginku, aku baca kisah indah yang pernah ada di sana, dengan senyum yang tak kunjung usai. Entah kurasakan atau tidak, yang jelas aku pernah merasa bahagia ketika merasakan kerinduan padanya.

Aku baca, namun kemudian aku tutup lagi. Aku tutup, kemudian aku baca lagi. Aku tutup, kemudian aku tuliskan lagi.

Ada suka, tapi lebih banyak benci.
Ada benci, tapi terkadang suka.

Menjauh, mungkin sekarang yang benar. Membencimu, mungkin sekarang yang kurasakan.
Ini lain cerita, lain manusia, lain situasi.


Tetapi, kisahku masih sama, Aku Membencimu dengan Sepenuh Hatiku

6 komentar:

need your support :)