Rabu, 17 April 2013

Aku Membencimu dengan Sepenuh Hatiku (2)

Bismillahirrahmanirrahim.





Aku tutup lagi buku biru itu. Esok, entah kapan, akanku baca lagi tulisan kebencianku kepada sosok itu. Entah benci atau tidak, yang jelas aku sedang merasa tak suka padanya, hari ini.

Aku tutup lagi buku biru itu. Esok, entah kapan, akanku tulis lagi cerita kebencianku pada sosok itu. Entah benci atau tidak, yang jelas aku sedang merasa tak suka padanya, hari ini.

Aku tutup lagi buku biru itu. Inginku, aku tulis penantian yang damai dan belum berujung ini, di sini. Entah datang padaku atau tidak, yang jelas aku pernah merasa hatiku cenderung kepadanya.

Aku tutup lagi buku biru itu. Inginku, aku baca kisah indah yang pernah ada di sana, dengan senyum yang tak kunjung usai. Entah kurasakan atau tidak, yang jelas aku pernah merasa bahagia ketika merasakan kerinduan padanya.

Aku baca, namun kemudian aku tutup lagi. Aku tutup, kemudian aku baca lagi. Aku tutup, kemudian aku tuliskan lagi.

Ada suka, tapi lebih banyak benci.
Ada benci, tapi terkadang suka.

Menjauh, mungkin sekarang yang benar. Membencimu, mungkin sekarang yang kurasakan.
Ini lain cerita, lain manusia, lain situasi.


Tetapi, kisahku masih sama, Aku Membencimu dengan Sepenuh Hatiku

Jumat, 05 April 2013

Malaikat Juga Tahu, Another Paradigm



Bismillahirrahmanirrahim..

Postingan ini kupersembahkan untuk seseorang yang kucintai. Dan beliau juga mencintaiku. Tapi, kadang, aku tak sadar kalau aku mencintainya, dan tak sadar juga kalau dia mencintaiku #paraah


Lelahmu...jadi lelahku jugaBahagiamu...bahagiaku pastiBerbagi takdir kita selaluKecuali tiap kau jatuh hati

Lihat liriknya, resapi artinya. Bisa menangkap apa artinya? Kalau kata teman sih, "Aku liat di video klip, itu tentang anak autis kan? Yaah, paling tentang gimana anak autis itu diberi kasih sayang, tapi dia nggak sadar."

Kataku juga begitu. Tapi, seseorang yang kucintai itu memaknainya sebagai kalimat yang berbeda. Apalagi pas jatuh di lirik "Kecuali tiap kau jatuh hati."

Orang yang kucintai itu bilang sama aku, "Kalau awalnya memang lelahmu, akan jadi lelahku juga. berbagi takdir pun juga. Tapi, saat kamu jatuh hati, semuanya jadi berubah."

Kali ini hampir habis dayakuMembuktikan padamu ada cinta yang nyataSetia hadir setiap hariTak tega biarkan kau sendiriMeski seringkali kau malah asyik sendiri

Lihat lagi liriknya. Dapat mengambil sisi yang berbeda? Orang yang kucintai itu, sekali lagi bilang. "Coba nyanyiin. Aku sudah mencintaimu, tapi kamu sadar nggak? Bahkan meninggalkanmu pun aku tak tega. Tapi, kamu justru pergi, saat kamu jatuh hati."

Karena kau tak lihatTerkadang malaikat tak bersayapTak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silakan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya

Lihat lagi liriknya. Perhatikan maknanya. Orang yang mencintaiku itu bilang kembali padaku, "Coba bandingkan, kasih sayang siapa yang lebih besar? Orang yang kamu jadikan sebagai pilihan hatimu, atau AKU?"

Hampamu tak kan hilang semalamOleh pacar impian, tetapi kesempatanUntukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Ku percaya diri, cintakulah yang sejati

Lihat lagi, sudah paham? Orang yang kucintai dan mencintaiku itu bilang, "Aku percaya, pasti cintaku lebih sejati padamu. Malaikat juga tahu, aku kan jadi juaranya." 

Teman-temanku, tahu nggak siapa yang bicara seperti itu padaku?
Dialah yang bersusah payah bertaruh nyawa, pada tanggal yang sama dengan hari ulang tahunku. Belasan tahun lalu.

Hmm, meski bilangnya waktu itu agak ngotot padaku, tapi semua yang ia bilang padaku sepenuhnya benar. Aku bahkan tak berani memotong, dan mengelak kebenaran itu. Ia mengajakku berpikir, sudahkah aku memberi balasan untuknya? Yang bahkan takkan pernah bisa dibalas olehku.

Bukan maksudnya untuk meminta balas budi padaku, tapi, hanya meminta cinta. Bukankah setiap orang tua punya harapan yang baik untuk setiap buah hatinya?

Beliau memang tidak sempurna. Terkadang menyebalkan, tapi begitu menyedihkan jika harus berpisah terlampau lama dengannya. 

Yuk teman-teman, kita masih normal kan? Kita bukanlah anak yang acuh kan? Tanpa bermaksud mengecilkan saudara-saudara kita yang mungkin tidak sempurna, hingga ia tak mampu menangkap kasih sayang orang di sekitarnya, seperti kata temanku di awal tadi, yuk kita buktikan cinta kita. 

Oh iya, sudah menangkap apa maksud kata-kata ibuku di awal kan? Siapa yang dijadikan bandingan kasih sayangnya? Sudahkah kita menempatkan siapa selayaknya yang lebih kita cintai? Tentu hierarki pertama tetaplah Allah dan Rasul-Nya :)

Kamis, 04 April 2013

Pendewasaan Hati-Bersikap dengan Si Cablak

Bismillahirrahmanirrahim..

Ini edisi pendewasaan hati yang kedua. Hmm, semoga sudah semakin dewasa dibanding episode sebelumnya hihi

Jujur nih, sebenarnya, bukan aku yang pantas membuat postingan ini. Tapi, orang lain yang dekat denganku, atau mungkin malah nggak dekat denganku. Kenapa? Karena yang cablak itu justru diriku sendiri :p

Tapi apa salahnya mencoba, iya nggak? HAHA

Oke, cablak, apa sih artinya?


Paham? Sebenernya aku sendiri juga nggak begitu yakin penggunaan kata cablak itu gimana. Yang jelas, bahasa cablak ini digunakan buat manusia-manusia yang dengan 'sangat jujur' mengutarakan pendapatnya mengenai sesuatu. Anda juga seperti ini? Berarti Anda CABLAK!

Haha, enggak juga sih. Memang ada batasan-batasan, kapan seseorang dibilang cablak, kapan dibilang terus terang. Kalo menurut aku sendiri, cablak itu adalah ketika ia mampu dengan sangat jujur mengutarakan pendapatnya, bahkan di saat yang tidak tepat *jahat ya aku*

"Eh, kamu mirip sama donghae!"
"Siapa tuh?" jawab orang lain (bukan yang dituduh mirip donghae)
"Itu looh.. Personilnya super junior!"
"Sopoooooo kuwi (siapaaa ituu)"
"Wis tho, percoyo karo aku (Sudaaah laah, percaya sama aku), dia itu mirip banget sama donghae tauk!" #maksa. Dan orang yang aku bilang mirip itu cuma tersenyum. no comment -_-

Kalo yang tadi menurutku bukan cablak, tapi terus terang hihi. Ini adalah percakapanku waktu SMA dengan seorang teman, wkwk. Dia masih inget nggak ya kalo aku bilang mirip donghae, hmm. Dan sebenernya yang aku tuduh mirip donghae ini kata beberapa teman nggak mirip -_-. Tapi tenang, aku bilang kamu mirip kok #lhaterus.

"Pertanyaan gitu doang aja ditanyain!" anggap aja namanya hyfu.
"Lho emang kenapa? Kan aku emang nggak tahu..." si teman yang anggap saja bernama uhfy
"Ya ntar nanya aja sama yang lain, yang kira-kira tahu. Nggak usah pake tanya ke beliau segala. Emang beliau punya waktu?"
"Lho, jelas-jelas beliau sendiri bilang kok, There is no stupid question!"

Oke, sudah nangkep? Menurutku ini yang dibilang cablak. Beberapa orang mungkin punya pemikiran sama dengan si Hyfu ini. Tapi, tentu banyak yang lebih memilih untuk diam dan tidak mengatakan isi hatinya kan? Takut menyakiti hati teman, sih, kalo alasanku. Alasanmu?

Ya, pengertian cablak menurutku adalah ketika kita tanpa pikir panjang mengatakan sesuatu yang ada di pikiran kita, tapi kemudian tidak memikirkan bagaimana perasaan orang yang kita ajak bicara. Hmm, kalo kita berperan jadi si Uhfy, apa ya kira-kira reaksi yang tepat?

A. "Kamu kok gitu sih. Kan aku juga pengen tahu. Iya deh, aku tahu kamu pinter."
B. "Emang kamu tahu jawabannya apa? Apaan coba?"
C. "Pertanyaan gitu doang? Maksudmu apa sih?" dengan nada menggebu.
D. "Ehm. Iya ya? Emang akunya kali ya, yang tadi nggak merhatiin. Habis, aku bener-bener nggak ngerti."

Sebenernya, nada dan bentuk ekspresi itulah yang penting dalam menanggapi orang-orang seperti ini *anggap saja menghadapiku*. Jujur sejujur-jujurnya, aku ini terkadang suka kelepasan bicara, ngatain orang ini begini-lah, ngatain dia begitu-lahh. Yaah, mohon maaf teman-temaaan :'(

Kalo dari aku sih, sabar aja menghadapi orang-orang seperti ini. Bukan berarti kamu jadi makhluk yang kalah, dan tidak seksi karena mengalah saat bertemu dengannya, tapi inilah yang membangun keragaman dalam bermasyarakat :p.

Oya, salam juga buat teman-teman yang merasa dirinya cablak, yuk sama-sama *sama aku juga* kurangi sifat itu. Mari berpikir sebelum berbicara, berpikir sebelum berkomentar. Pastikan tiga hal ini terpenuhi
Apakah itu benar
Apakah itu baik
Apakah itu penting ketika kamu mengatakannya. Dan orang itu membutuhkannya.

Sekarang sih, aku sedang proses menuju itu. Yuk bersama berproses :)
*tumben postinganku bermutu :p*

This!

I lost my spirit, now.
But, if i have to jump with you, it will come back to me
just still hanging, i'm on your side.
i will go to your harmony.
and speak out the rhythm
just still hanging, i'm going with you.
though you clearly said, you will leave first
i will make this
THIS!

Timbun Semangat

Bismillahirrahmanirrahim



Harus berulang kali kehilangan semangat.

Mungkin karena aku tak pernah menimbunnya.

Tapi ternyata. Bukan itu caranya.

Semangat itu harus selalu diperbarui, bukan hanya mencadangkan, dan mengambilnya ketika butuh.

Kyaaaaa. Semangaat!

Untukmu, untukku.