Rabu, 24 September 2014

Jalan-Jalan, Girls!

Bismillahirahmanirrahim..

Jalan-jalan di sela-sela kesibukan kuliah itu kadang perlu. Akhirnya, hari ini di sela jam kosong karena dosen ngga bisa ngajar, saya diajakin buat nganter temen beli map ke gramed. Hihi, di purwokerto ada gramed, kok, adaaa.

Simple sih, cuma jalan-jalan doang ke gramed, tapi ini saya capture beberapa momen yang bisa kalian temui di gramed

Nongkrong di depan rak buku, yang biasanya di pojokan. Kalo kayak gini, pasti setelah ini dihampirin sama mas-mas petugas, disuruh minggir- maaf ya mbak, saya foto tanpa izin, hehe. 

Ini versi adek adek santri. Mereka lagi asik baca di pojokan yang isinya komik. Lucu ya, pake peci gitu - maaf lagi ya dhe, mbak cantik foto tanpa izin.
Terus selain  lihat-lihat map yang mau dibeli sama temen saya, saya juga lihat-lihat buku yang lain, di antaranya, buku yang sekarang lagi ngetren memenuhi rak-rak buku di gramed. Buku yang covernya pake nuansa korea, mulai dari judul, tulisannya pake hangul, sampai foto covernya pemain drama korea. Si Riska, temen saya sampe muak katanya liat buku buku ini

Yang ini ada huruf hangul-nya. See? These kind of books are booming, nowadays.
Another book. If ain't wrong, this title of book is a title of a drama, too. And the cover model is the cast for this drama.

Habis lihat gramed alias pulang dengan tangan kosong, saya, Alin, dan Riska mampir makan dulu sebelum balik lagi ke kampus untuk lanjut kuliah lagi jam 1 siang. Makan di Mi Ayam Ijo di deket RS PMI di purwokerto. Ini pertama kalinya saya jajan di sini, Mi Ayamnya ljo warnanya, Ijo! Haha, this is it

bergizi, soalnya dicampur sama sayuuur! Mi Ayam Kesehatan nih, hahah.
Sekian jalan jalan edisi ini. Lain waktu saya bagi-bagi cerita lagi yaaa!

Senin, 22 September 2014

Smart Phone, or Dumb Phone?

Bismillahirrahmanirrahim

H-1 ujian, bentar deh ya, posting dulu laah..

Postingan ini nggak maksud buat pamer sama sekali, nggaaak!
Setelah sekian lama bertahan dengan hape yang bodong, alias dumb phone, yang dual fungsi, yakni telpon dan sms doang, akhirnya beberapa bulan lalu ikut-ikutan punya smartphone. Dan smartphone yang saya punya ini adalah smartphone kedua yang ada di silsilah keluarga inti saya! Setelah emak saya beli tapi juga nggak begitu berubah fungsinya selain telpon dan sms, akhirnya saya memutuskan untuk punya juga. Selain itu, ya hape yang nggak bodoh tapi juga nggak pinter, hehe.

Oke, ada beberapa alasan kenapa saya ngikutin tren untuk punya smartphone, di antaranya:
1. tuntutan informasi yang berkaitan dengan kuliah, atau tugas kampus lain. 
Ada beberapa informasi penting di angkatan saya, yang kadang jika mengandalkan jarkom via sms aja nggak cukup. Ada jarkom CITO (ini adalah istilah yang biasa digunakan untuk merujuk sesuatu yang harus segera diberikan, misalnya pada tindakan dengan setting IGD rumah sakit). Terkadang, kalau lewat jarkom sms bisa terhalang kendala, jarkomer nya ngga ada sinyal, ngga ada pulsa, atau ngga dapet sms dari jarkomer yang atasnya lagi. Yaah, agak lama gitu jadinya.

2. Kegunaan yang multifungsi dari smartphone, bisa buat ngedit word, ppt, dan lain-lain, juga posting blog, lho! Menyenangkan ya, hidup terasa lebih mudah, nggak perlu nenteng-nenteng laptop ke mana-mana...

3. Bisa buat internetan, nge game, ngetweet, main instagram, intinya, KEPO jadi lebih mudah. Hahah

4. dan lain-lain... silakan tambahin sendiri..

Oke, tapi, setelah saya punya a kinda smartphone, ayah saya yang hapenya dualfungsi, nanya ke saya. "Nduk, itu temen-temenmu kalo punya tab, BB, Iphone, sama hape-hape yang kayak kamu itu kok suka bawa powerbank sih? Emang baterenya cepet habis ya?"

Saya kan cupu ya masalah powerbank gitu, lagian juga fungsi hape saya waktu itu palingan cuma buat facebook, sama twitter (ini adalah akun media sosial yang saya punyai, sebelum punya smartphone) yaudah, saya jawab aja, "Ya, kan aku jomblo pak. Nggak ada message-message selain dari dua akunku facebook sama twitter. Ya paling habis ini nambah LINE sama Whatsapp. Jadi baterenya nggak habis kalo buat konek-konekan internet gitu. Sepi sih, pak, hapeku.." 

gambar oleh gigmagz.com


Semenjak itu, saya benar-benar ngerasa kesepian dalam artian sebenarnya. Soalnya temen-temen saya kadang saya suka amatin kok asik ya ngeliatin instagram, path, dan lain-lain. Terus BBMan sama lovey dovey. Bah, saya mah nggak pernah!

Ya, sekarang sih, masih sepi, tapi akhirnya saya downloadin banyak game di handphone saya. Jadilah, batere saya cepet habis juga, tapi buat main game. Alamak.. jomblo nggak jomblo nggak ada bedanya...

Rabu, 03 September 2014

Bejana Hati

Bismillahirrahmanirrahim

Dalam setiap hati, kita dibekali setengah bejana air. Air ini akan berkurang ketika hati kita berhenti pada suatu hati yang lain. Tidak, bukan berkurang, tetapi bisa saja bertambah, terisi oleh air dari hati yang kita hampiri.

Tetapi, pilihan untuk mengisi atau mengurangi isi bejana air ini terserah engkau, teman. Ketika hati berhenti menghampiri suatu hati yang lain, biasanya ia akan lebih memilih untuk menuangkan airnya ke bejana hati yang ia hampiri. Jika hati yang lain juga menyambut dengan perasaan yang sama, maka air pun hanya akan bertukar tempat, dan saling mengisi satu sama lain.

Katakan, jika warna pada hatimu dan hati yang engkau hampiri adalah berbeda, tetapi bentuk bejananya sama. Maka, campuran air dari sepasang bejana ini akan tetap indah. Seindah warna asli sebelum warna itu bercampur. Jika campuran air ini seimbang satu sama lain, kecocokan-lah yang akan kalian dapat.

Tetapi, mari kita ambil lain cerita, sepakat kan, denganku? Seandainya hati yang kau hampiri tak miliki perasaan yang sama, maka airmu akan berkurang, dan takkan ada yang menyambut. Terlebih jika bentuk dan kapasitas bejana kalian satu sama lain berbeda. Air yang kau tuangkan ke hati itu akan memenuhi bejananya, dan sulit membuatnya untuk menerima air dari hati yang lain. Lalu kalian menjauh sebelum kondisi itu berubah, maka kau akan tetap membuat bejana hatimu tak berisi apa-apa, lalu kau penuhi bejana hatinya dalam keadaan tumpah ruah.

Garisbawahilah satu hal, kapasitas bejana. Jika kapasitas bejana kalian berbeda, bahkan sangat berbeda, barangkali kalian ‘belum’ cocok. Masihkah bisa dicocokkan? Ya, usahakanlah, agar kapasitas bejanamu sama dengannya. Caranya? Belajarlah memantaskan diri, jika kau ingin mendapatkan seseorang dengan kapasitas bejana 10 liter, maka setidaknya kau harus mampu menyamai kapasitas ini, bukan? Tentu kuharap kau mengerti maksud perumpamaan ini.


Sebelum kau tuangkan isi bejanamu itu, perhatikan dengan baik, apakah hati itu adalah hati yang tepat, kau tuangkan pada saat yang tepat, dan apakah kapasitas bejana kalian sama, atau setidaknya seimbang? Jangan sampai kau menguras isi bejanamu, sebelum pasangan bejanamu hadir. Jangan sampai juga bejanamu terlalu penuh karena tuangan air dari hati-hati yang sebenarnya bukanlah takdirmu. Hingga akhirnya, kau sulit menerima air dari hati yang sebenarnya sudah menunggumu. Berhati-hatilah dalam mengatur isi bejana hatimu... 

Senin, 01 September 2014

Al-Quran untuk Awal Generasi Emas

Tren hafidz Al-Quran pada anak-anak pada masa ini semakin meningkat. Acara televisi yang menyuguhkan anak-anak Hafidz Al-Quran ini pun mendapat tempat di hati para pemirsanya. Acara yang mengharukan ini juga membuat para pemirsa termotivasi untuk mengajarkan Al-Quran pada anak sejak dini. Selanjutnya untuk mendidik anak-anak ini menghafalkan Al-Qur'an menjadi lebih mudah.

Menurut Fatwa Syaikh Khalid Abdul Mun’im Ar Rifa’i -hafizhahullah- usia yang afdhal untuk mengajarkan Al-Qur'an pada anak adalah pada usia 3 tahun. Alasan yang mendasarinya adalah anak-anak pada usia itu akalnya masih berkembang, memorinya masih murni, dan mereka masih senang mendengar hal-hal yang baru.

Produk yang dikeluarkan oleh Syaamil untuk para generasi emas ini adalah Syaamil Quran For Kids My First Al-Qur'an. Fitur yang dikedepankan adalah Al-Quran yang menarik dan penuh dengan konten yang sesuai untuk anak-anak. Al-Quran ini juga menyuguhkan informasi mengenai tempat-tempat bersejarah Islam, serta tokoh-tokoh Islam di dunia. Ini tentu membuat anak-anak semakin tertarik utnuk mempelajari hal-hal baru yang terkait dengan Al-Quran dan Islam. 

Al-Quran ini tentu membuat generasi emas ini mampu mencintai Islam dan mempelajarinya dengan kaffah atau menyeluruh. Orang tua dapat dengan mudah mengajarkan kepada anaknya mengenai Islam dan Al-Quran. Inilah keunggulan jika Anda memiliki Al-Quran ini

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog #PameranBukuBdg2014