Sabtu, 25 Februari 2012

MARI BELAJAR BAHASA JAWA

Bismillahirrahmanirrahim..

Yuk, lagi aktif posting nih. Hahaha, tapi, karena tidak ada inspirasi tentang apa yang akan diposting, jadi mau copas aja deeh hehe, pisss...

Tapi, maaf banget nih, saya lupa sama sumber dari postingan ini, tapi yang jelas, ini lucu sekali, meskipun kadang agak kasar.
jadi begini, saya hanya ingin menceritakan kebanggaan saya sebagai orang Jawa TULEN. Kenapa TULEN? Karena saya adalah keturunan dari seseorang yang bernama Kakek Martodhikromo. Itu nama kakek saya. Hahaha. Jawa BANGET THO? Tapi tenang, wajah saya kearab-araban kok *kabur, hampir dilempar sandaaal..
 Nah, saking bangganya saya sama JAWA, kebetulan saya mendapatkan suatu yang menarik tentang bahasa Jawa yang belum diketahui banyak orang. apa itu? Check THIS OUT!!!

copas dari sebuah grup:
School of Oriental and African Studies (SOAS) London, menetapkan bahasa Jawa sebagai bahasa wajib dipelajari mahasiswanya.

Karena berdasarkan Summer Institute for Linguistics (SIL) Ethnologue Survey 2011, penutur bahasa Jawa di dunia ternyata berjumlah 77,75 juta orang, lebih banyak daripada penutur bahasa Korea yang sebanyak 76,5 juta orang maupun bahasa Perancis yang hanya... sebanyak 76 juta orang.
...
Kemudian, berdasarkan penelitian, penggunaan bahasa Jawa lebih efektif dibandingkan bahasa Inggris sekalipun, setidaknya dalam 29 contoh berikut:
1. walk slowly on the edge (side) of the road = mlipir.
2. fall backward and then hit own head = nggeblak.
3. got hit by a truck that is moving backward = kunduran trek.
4. talk too much about unimportant thing = cangkeman.
5. smearing one's body with hot ointment or liquid and then massaging it = mblonyo.
6. going without notice/permission = mlethas.
7. taking the longer way to get to the destination = ngalang
8. riding an old bicycle = ngonthel.
9. falling/ tripping forward (and may hit own face = kejlungup.
10. side effect after circumcision = gendhelen.
11. hot pyroclastic cloud rolling down a volcano = wedhus gembel.
12. a small, sharp thing embedded inside one's skin = susuben/ ketlusupen.
13. spending a lot of time doing nothing =mbathang.
14. feeling uncomfortable because there is something that smells bad = kambon.
15. things getting out from a container accidentally because of gravity = mbrojol.
16. get hit by thing collapsing on top of one's head/ body = kambrukan
17. drinking straight from the bottle without using glass, where whole bottle tip gets into the mouth = ngokop.
18. cannot open eyes because something is shining very bright = blereng.
29. cannot hold bowel movement = ngebrok.
20. something coming out from one's rear end little by little = keceret/ kecirit.
21. hanging on tightly to something in order to be inert = gondhelan.
22. falling/ tripping accidentally because of a hole = kejeglong.
23. doing something without thinking about the consequences = cenanangan.
24. being overly active carelessly = pecicilan.
25. feeling unwell because of cold temperature = katisen.
26. making too much noise, disturbing other people= mbribeni / mblebeki.
27. tripping over accidentally caused by wires, cloths, gowns etc. = kesrimpet.
28. being alone (or with a companion) in the corner of a place/ room doing something suspicious= mojok.
29. pretend to be homeless, no money and never take shower=nggembel

BUAT YANG MAU BELAJAR BAHASA JAWA, bisa menggunakan postingan di atas sebagai KAMUS SINGKAT. HAHAHA. Kabuuurr aah

Ada lomba cerpen niih!!!



Bismillahirrahmanirrahim...

hehe, lagi-lagi posting. Sebenarnya postingan ini cuma buat memberi info saja, ada lomba menulis cerpen lo. Nama lombanya MJEDUCATION Storiette Competition 2012.

Lomba ini bisa diikuti sama kita-kita yang masih kalangan pelajar. Karena tujuan dari lomba ini adalah untuk memperingati HARI PENDIDIKAN NASIONAL.

Emang sih, Hardiknas masih lama, tapi, justru itu, infonya dari sekarang biar bisa siap-siap buat nulis cerpen untuk ikutan lomba ini. Seru loh, hadiahnya menarik deh ^^

So, ayo teman-teman yang berminat bisa ikutan daftar, cara daftarnya plus panduan segala macem tentang lomba ini bisa diliat di MJ Education website

Ayo pada ikutan yaaaaah ^^

Kamis, 23 Februari 2012

Mengapa Kita Semakin Berbeda

Bismillahirrahmanirrahim..
hehe posting lagi. sebenarnya mau posting puisi, tapi aku kasih tau dulu latar belakang puisi ini yah.
Puisi ini dibuat karena ada lomba baca puisi tingkat SMA. Tingkat SMA 3 maksudnya. Jadi yang ikutan ya anak smaga semuaa. Hehe. Nggak usah kaget gitu ah, wkwk. bukan lomba baca puisi tingkat Kota ini.
kebetulan, yang mengadakan adalah ROHIS smaga. Mantan organisasiku dulu. Waktu itu kebetulan kelas 3 SMA, jadi sudah tidak didapuk menjadi pengurus harian.
Lupa, sebenernya lomba ini buat memperingati apa. Tapi, yang jelas, anak holometabola nggak ada yang mau ikutan lomba ini. Grrr. ada yang pinter baca puisi, tapi males bikin puisinya. FYI, lomba ini adalah lomba kreasi dan baca puisi. Jadi, yang mbaca puisi, juga harus yang nulis puisi. Eh, maksudnya, yang nulis puisi, juga harus membacakannya di lomba tersebut.
So yaudah deh, karena nggak mau kena denda gara-gara nggak ikutan lomba, aku terpaksa bikin puisinya. Tapi, aku nggak mau yang jadi pembaca. Akhirnya Khairunnisa Hanan Yancadianti lah yang diutus menghadiri lomba ini.
Ini puisinya, rada gimana gitu. Yah, orang setengah jam jadi ya gini deh -_____- apalagi endingnya agak nggak ketata wkwk

Mengapa Kita Semakin Berbeda
Wahai saudaraku,
Aku lihat, kini kiasan tentang kita sudah berbeda
Apa yang berubah?
Kita masih punya agama!
Bukankah kita akan selalu yakin, kalau Tuhan itu ADA?
Kalau Allah itu ADA?


Wahai saudaraku,
Aku lihat, kini semangat perjuangan kita di jalan ini semakin berbeda
Apa yang berubah?
Kita masih diberi nikmat oleh-Nya!
Bukankah itu seharusnya membuat kita semakin mengokohkan keyakinan kita?


Wahai saudaraku,
Aku lihat, kekuatan keyakinan kita semakin ambruk saja
Apa yang berubah?
Kita masih punya ALLAH !
Bukankah kita di sini untuk beribadah kepada-Nya?


Wahai saudaraku,
Aku sedih, kini kita mulai sering merasa hidup ini tidak adil
Apa yang berubah?
Segala kesulitan ini bukanlah ketidakadilan ALLAH,
Tapi, ujian apakah kita sudah cukup kuat iman
Bukankah hidup tidaklah selalu mudah?


Wahai saudaraku,
Aku tahu, bagaimana dan apa saja yang kau alami,
Karena, bukan hanya kau, tapi juga aku
Apa mungkin, karena niat kita sudah tidak bersih?
Apa mungkin, karena dunia ini melebihi apa yang akan kita alami nanti?


YA ALLAH !
Jauhkan kami dari segala keraguan tentang-Mu
Ampuni kami atas segala kelemahan iman ini
Tunjukkan kepada kami bagaimana jalan yang Kau ridhoi
Amin amin, ya robbal alamin


*karena Hanan yang ikutan lomba, jadi pengarang puisi ini pun di'alias'in. Haha, maksudnya, dipindahkaryakan #glek, apa maksudnya? makin nggak jelas. Ya pokoknya gitulah. Tetapi ternyata, pas aku melihat database hasil lomba, kelasku jatohnya ada di daftar kelas yang kena denda. Whaaat?? Kata teman-teman juga, Hanan menghilang pas lomba. Lho?? Nan, kamu kemana?? Pas Hanan aku tanyain, dia malah bilang, "Lha aku nggak tahu og, kalau ada lombanya." HANAAAAN?? zzzz tapi, untungnya kelasku nggak jadi didenda. Hahaha, adeknya takut kali yah mau minta denda ke kakak kelas ^^

Kamis, 09 Februari 2012

Salam PWT (Tilang yang 'Asik')


Bismillahirrahmanirrahim..
Sudah lama tidak posting mengenai kehidupan nih hehehe. Padahal sudah hampir setengah tahun mengalami perubahan hidup yang cukup signifikan. Alhamdulillah, kali ini, ingin menceritakan pengalaman, ketika sudah berganti status. Bukan status relationship yah, itu mah masih sama aja, hehe masih lajang, alhamdulillah.
Mahasiswa. Sebelumnya sudah ada posting mengenai itu, ya. Tetapi, itu bukan pengalaman pertama. Ada pengalaman yang cukup menarik. Terutama dengan kota (atau desa?) yang menjadi domisiliku saat bersatatus mahasiswa.
Menghabiskan masa SMA di kota besar, yaitu Semarang, membuatku jadi suka hidup yang simple-simple saja. Maklum, di kosanku waktu SMA dulu, sangat gampang kalau mau mengakses fasilitas yang cukup mewah (?). sebenarnya tidak bisa dibilang mewah-mewah banget juga sih. Tapi, hal ini tidak bisa ditemui di rumahku, di desa. Contohnya, mau beli buku, gampang. Tinggal keluar gang, belok kiri, sampai deh. Mau belanja kebutuhan bulanan apalagi, tinggal pilih, mau ke Hyp**mart, itu belok kanan, atau Carre***, belok kiri (tapi agak jauh, hehe). Butuh internet? GAMPANG. Tinggal nyalain laptop, terus tekan tombol wifi. Tunggu sesaat. Cari sinyal yang namanya DINBUDPAR. Tanpa password, tinggal connect. Parah bangeeet, mau download film, yang gedenya sampai 700 MB atau lebih, nggak nyampe 1 jam, ckck.
Tetapi, sekarang, kehidupan berubah. Setelah hampir 2 bulan menghabiskan waktu di rumah, tanggal 6 September 2011, aku harus ke PURWOKERTO. Sebenarnya sebelumnya sudah sempat ke sana untuk mengikuti OSPEK UNIVERSITAS, dan OSPEK FAKULTAS. Tetapi, belum ada pengalaman menarik. Jadi, skip aja ya hehehe.
Keadaan itu memaksaku untuk bertualang wkwk. Maksudnya mencari tempat belanja bulanan hahaha. Karena kebetulan kampusku ini terisolir dengan jurusan lain, jadi, fasilitas yang kami dapatkan tidak sama dengan yang didapat mahasiswa dengan universitas yang sama denganku, hiks. Jadilah aku dan teman-teman yang lain harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk mendapatkan barang-barang yang kami butuhkan, hmm.
Lanjut, hari itu, sehari selepas masa ospek selesai, tanggal 11 September jam 2 siang, aku dan teman satu kos memutuskan untuk refreshing. Hahaha, kami bukan pergi ke mall, (karena tidak ada mall :3 ataupun bioskop, karena nggak bisa diandalkan nih bioskop, hiks), jadilah kami pergi ke apa ya namanya, mungkin sejenis toserba ‘like a mall’. Judulnya MORO. Kami berlima naik motor. Tapi bukan hanya 1 motor ya, ada 3 motor, aku lupa susunannya, pokoknya aku sendiri, nggak ngeboncengin siapa-siapa.
Sebelum berangkat aku sempat bilang,“Di, itu lampu motormu kok nyala sih. Hahaha, dimatiin doong.” Akhirnya Diyan mematikan lampunya. Tetapi, ternyata, hal itulah yang membuat kami semakin terperosok, eh, terjerumus, eh, apa ya, pokoknya itulah yang membuat nasib kami semakin buruk.
“Lalala…lalala..lalala..” hati-hati aku menaiki motorku. Tidak ada firasat buruk. Sampai akhirnya, di depan ada lampu merah. Tenaaaang, kami sadar kok kalau ada lampu merah. Tapi, ada hal lain yang membuat kami tertimpa nasib buruk. Oh ya, FYI, kami bertiga berhenti tepat di depan marka sebelum lampu merah secara berjejaran, tetapi ternyata, hal itulah yang membuat kami menjadi perhatian dari pihak yang memerhatikan.
“Mbak-mbak silahkan minggir ke sana ikut saya.” Seorang bapak menaiki motor gedhe tiba-tiba menghampiri kami bertiga. Waduh, kita salah apa??
“Mbak, bawa SIM dan STNK?” bla..bla..bla.. entah perasaanku kabur atau gimana tiba-tiba aku sudah berada di dalam pos polisi, hiks.
Di dalam kami dijelaskan, ternyata, kami melanggar marka yang ada di jalan. Marka yang harusnya untuk pengemudi yang mau ‘belok kiri jalan terus’ itu. Tapi, jujur, kami bertiga tidak melihat ada garisnya. Beneraaan!!! Garisnya udah BLUUR!!!
“Maaf, pak, kami minta maaf. Bener deh, pak.” kata Diyan (si protagonis).
Tapi, aku bilang, “Loh, pak, itu garisnya udah ilang. Gimana kami bisa ngeliat pak. Ya mana tahu kalau kita ngelanggar?” di satu sisi ada yang sudah mengalah, tapi, aku masih nggak terima (Jadi di sini aku jadi pemain antagonisnya). Sedangkan si Viny sama Fika yang pembonceng jadi tritagonis, yang bingung mau ngikut yang mana. Satu lagi, si Fathia, agak ngotot pengen di pihakku, tapi juga agak bingung (kayaknya).
Entah mimpi atau gimana, tiba-tiba aku bilang,“Lho pak, itu ada juga yang ngelanggar.”
Tiba-tiba bapaknya bilang,“Mbak, mencari kesalahan orang lain itu memang gampang. Mbak, saya itu bukan orang pinter yang bisa nyari kesalahan orang banyak. Tapi, justru itu, saya juga ndak mau suka nyari-nyari kesalahan orang lain mbak.”
“Laah, brarti SAYA BODOH pak??” GUBRAK!! Aku kenapa coba. Waktu itu, benar-benar terbayang kalau aku ini habis makan durian kebanyakan. Jadi mabuk durian dan ngomong jadi ngelantur nggak jelas, zzz.
“Mbak ini, masih pada kuliah ya?” sebelumnya kami sudah sempat senggol-senggolan, “Ssstt, pokoknya jangan sampai Bapaknya tahu kita ini mahasiswa jurusan ini. Bisa berabe, baru aja selesai ospek udah bikin masalah." Tetapi, ternyata pesan itu tak tersampaikan ke temanku yang duduk paling tengah. Zzzz, DIYAAAN, kamu dari MANAAAAAH?? Waktu tadi kita senggol-senggolan, kamu lagi kesenggol APAAAAH?? Memang sih, Diyan nggak sengaja di skip waktu ada senggol-senggolan. Kirain dia denger, lah, ternyata…
“Iya pak.”
“Ooooh, jurusan apa?”
“Jurusan kedokteran pak.” Dalam hati pengen tereak, Diyaaaaan!! 
Yaudah, alhasil bapaknya tahu, kita anak mana, kampusnya di mana. Tiba tiba bapaknya nyambung.
“Oh, ya, istri saya juga orang kesehatan juga. Beliau ngambil S2 di bidang kesehatan juga kok, dek. Jadi, kita masih bisa saudaraan ya.” Pak? Saudaraan cuma karena sama-sama belajar hal yang sama? Yaudah, deh, ndak apa-apa, toh kita juga sesama muslim saling bersaudara.
“Naaah, itu dia pak. Karena kita bersaudara, makanya tolonglah pak, jaga silaturahmi. Jadi tolong, Pak...” Diyan meminta belas kasihan. Aku udah nggak mood ngomong sebenernya. Udah hampir setengah jam diceramahin sama Bapaknya.
Pokoknya, hari itu, aku lupa ngomong apa aja sama Bapak Polisi itu. Tetapi, sepertinya Bapak itu paling marah sama aku. Namaku ditulis paling pertama di SLIP penilangan. “Yaudah Mbak Aisyah sidang aja ya. Ini tanggalnya, nanti STNK bisa diambil waktu sidang. Mbak Aisyah ada dua pelanggaran, yang pertama meLANGGAR GARIS, yang kedua TIDAK MENYALAKAN LAMPU.” Aku pengen teriak beneran, DIYAAAAAAAN!!!. Dan alhasil kami bertiga punya kasus penilangan yang sama. Kita dikasih surat tilang buat ngganti STNK yang disita.
Sebetulnya sebelumnya udah usaha mau titip aja, ke Bapak Polisi, nanti, bapaknya yang dateng waktu Sidang, tapi kita bayar 100 ribu dulu. Kembalinya bisa diambil waktu sidang. Tapi, sama aja, STNKnya tetap aja disita. “Titip ajalah, PAK. STNK kita yang bawa…” tapi Pak Polisi tetap tidak mau. Yasudah kami putuskan sidang.
Subhanallah yah, pak Polisi di PWT (PURWOKERTO) hebat. Yah, meskipun akhirnya sidang juga, tapi ndak papa deh, jadi pelajaran, kalau sidang itu ternyata menyenangkan. Hahaha, menyenangkan kalau datangnya pas SIDANG UDAH SELESAI, alias terlambat. Soalnya pas hari Kamis tanggal 29 September 2011 itu kita ada kuliah jadi nggak bisa bolos cuma buat sidang, nelat deh. Tapi, justru karena telat itu, urusannya jadi gampang. Hehehe, tinggal duduk, bayar denda, selesai. STNK kembali di tangan. Tapi ya kalau bisa sih, JANGAN TELAT. Oh ya, selalu pilih jalur yang jujur juga. Karena uang kita kan jadi masuk ke KAS NEGARA. Tapi, yang jelas, jangan SUKA MELANGGAR dan BIKIN PAK POLISINYA BETE. :)

Jumat, 03 Februari 2012

Goes To Special 'Party'

Masih suasana liburan, tetapi, pagi itu, aku mandi lebih awal dari biasanya. Hari ini, ada acara di sekolah adikku, yang letaknya lumayan jauh dari rumah. Dengan bis, mungkin sekitar 45 menit baru sampai di sana. Dan bayangkan, tiap hari adikku harus menempuh perjalanan selama itu hanya untuk sampai di sekolah, dengan usianya yang masih 10 tahun. Luar biasa ya, hehe. Lalu kenapa adikku harus sekolah jauh-jauh? Apa tidak ada sekolah yang lebih dekat?
Kujawab dulu pertanyaan kedua, hmm, sebenarnya banyak sekolah yang lebih dekat dengan rumahku, dan salah satunya ada mantan SD-ku dulu. Lalu, kenapa tidak di sana saja? Seiring dengan bacaan ini, juga akan jelas kok, kenapa adikku memilih sekolah yang sangat jauh itu.

Pagi itu, aku dan ibuku sudah bersiap-siap untuk segera tancap ke sekolah adikku. Adikku sendiri sudah berada di sana sejak hari Minggu. Mau bantu-bantu katanya, menyiapkan tratak, sapu-sapu, dan lain-lain. Adikku menginap di asrama yang dikhususkan untuk para murid yang rumahnya jauh, dan cuma akan dapat capek kalo wira-wiri rumah-sekolah. Tuh kan, ternyata banyak yang senasib dengan adikku, tetapi mereka lebih memilih menginap di asrama yang disediakan. Lalu kenapa mereka juga memilih bersekolah di tempat yang jauh??
Pukul 7.30, kami menunggu bis yang akan mengantar kami ke sekolah adikku. Jangan bayangkan kami akan naik bis yang ber-AC dan ada monitornya di masing-masing kursi ya, hehe, maklum di desa. Kami harus naik bis ekonomi, yang berdesak-desakan dengan penumpang lainnya. Apalagi jika pagi hari, kami harus rebutan tempat dengan bakul yang dibawa oleh para penjual yang baru kulakan dari pasar. Bercampur bau gorengan, asap rokok bapak perantau, serta suara-suara cerewet para ibu penjual yang tengah ‘ngerumpi’ di bis. Dan, bayangkan lagi, adikku harus berhadapan dengan situasi tersebut setiap hari. Sekali lagi, luar biasa ya? Hehehe.

Setelah lebih dari setengah jam menunggu, bis keong itu akhirnya datang juga. Kenapa bis keong? Jalannya itu loh, Astaghfirullah.. kecepatannya kurang dari 20 km/jam sepertinya. Lalu kapan kami bisa sampai di sekolah adikku?? Kamipun tetap naik ke bis itu. Masih untung, Alhamdulillah, aku dan ibuku dapat tempat duduk, di bagian depan, dekat sang sopir. Meskipun aku dan ibuku tidak duduk bersebelahan, karena tempat duduk yang kosong hanya kursi sebelah. Jadi, aku dan ibuku duduk depan-belakang. Tapi, beruntungnya ibuku duduk di sebelah seorang perempuan yang ternyata adalah kenalan beliau. Sedangkan aku? Aku duduk di sebelah mas-mas perantau yang tengah memangku tas besar dan mengenakan jaket kulit. Bukan masalah sebenarnya, tetapi tiba tiba datang penumpang, yakni dua bapak-bapak yang duduk di sebelahku. Kok bisa? Namanya juga bis ekonomi, karena aku duduk di bagian depan, jadi ada jalan di tengah antara tempat dudukku dengan kursi sebelahnya, dan tidak dijadikan lalu-lalang penumpang -kecuali yang duduk paling depan jika mau turun- yang tepat disitu juga ditaruh jok. Jadilah aku diapit pria-pria berjaket gelap yang membawa barang-barang berat di pangkuan mereka.

Jalanan sepi, tetapi bis berjalan sangat lambat. Jadi ingat pepatah yang sering dikatakan para sopir transportasi umum, “ANDA butuh WAKTU, KAMI butuh UANG!” dasar, jadinya kita yang rugi kan. Pantas saja banyak orang yang lebih memilih transportasi pribadi, karena banyak sarana transportasi umum yang suka seenaknya sendiri. Kulihat jam tangan, sudah pukul 8.20. Tetapi, kami masih sangat jauh dari tujuan kami. Kalau bis ini jalannya masih seperti ini, mungkin kami akan terlambat sampai di acara adikku itu. Terkantuk-kantuk aku naik bis yang lelet ini. Aku tak berani memejamkan mata, karena aku diapit 3 pria. Mana bis ini selalu oleng ke kanan-kiri lagi, yah, karena kami tengah menuruni jalan pegunungan yang berkelok-kelok. Hampir aku mabuk darat dibuatnya. Tetapi, mataku, selalu mengarah untuk menutup, tak kuat menahan gravitasi.

Bis ini semakin melambat bahkan berhenti. Pemberhentian pertama (selain menurunkan penumpang dan menaikkan tentunya) karena harus berganti sopir. Yang kedua, ternyata ada salah satu jalan ambles. Di mana kami harus bergantian dengan kendaraan dari jalur sebaliknya untuk melewati jalan tersebut. Di sebelah jalan ambles itu ada JURANG yang entah seberapa kedalamannya. Sekali lagi, bayangkan! Adikku harus melewati jalan yang mengancam jiwa itu setiap hari. Apalagi sekarang sedang musim hujan, yang kadang membuat jalan licin. Dan asal tahu saja, di samping jalan yang lainnya adalah hutan yang terdapat satwa dilindungi di dalamnya, antara lain, macan, yang kapan saja siap turun ke jalan raya, hmmm.
Sambil miring ke kiri-kanan, mataku pun terpejam. Aku TIDUR. Huuah, kebiasaan burukku ini memang tak bisa hilang. Hobi banget sama yang namanya tidur. Kata teman, aku ini ‘PELOR’, begitu nempel, langsung molor. Dimanapun itu, kalau kepalaku sudah nyaman, tiba-tiba dari ujung rambut hingga kaki pun ikut-ikutan nyaman. Kalau sudah begitu, jadilah aku tertidur.
Tiba-tiba ada guncangan. Kupikir ada sesuatu yang buruk terjadi. Tetapi, ternyata, “Ayo nduk, siap-siap, udah hampir sampai.”

Hmm, kulihat jalan, sepertinya ini masih jauh dari sekolah adikku. Benar, akhirnya aku harus berdiri tergencet dalam waktu cukup lama, semakin tergencet karena banyak penumpang yang naik. Karena aku dan ibuku hendak turun, jadi kami berada di dekat pintu. Naasnya, ternyata banyak penumpang yang menyetop bis ini. Alhasil banyak yang bergelantungan di pintu, aku jadi merasa bersalah. Tetapi, akhirnya, kami sampailah di tempat tujuan.

Setibanya di sana, ada beberapa orang berpakaian seragam polisi. Kupikir akan ada acara karnaval, tetapi ternyata, lebih dari itu...
to be continued :)