Kalo orang-orang yang pernah jadi targetku tahu, bagaimana aku merasa seperti itu ke mereka, pasti aku maluu banget. Ternyata aku benar-benar nggak bisa menahan diri. Mungkin reaksi mereka bisa menertawakanku sampai terbahak-bahak, sampe menelan lidah mereka sendiri. Kadang aku merasa, ini tidak sepenuhnya kesalahanku. Tetapi, kesalahan mereka juga. Salah siapa, aku diginiin.
Kalo diinget-inget lagi, percuma aku minta mereka buat jadi orang yang aku pengenin. PERCUMA. Nggak ada orang yang mau jadi orang yang selalu bisa menjadi orang yang diinginkan orang lain. BAHKAN untuk ukuran PACARpun, nggak mungkin mau disuruh-suruh jadi orang yang persis kayak orang yang dimauin sama si beloved person itu.
Sekali lagi, sebenarnya aku pengin banget menerapkan, "mengertilah perasaan orang lain, jangan pernah meminta orang lain mengerti perasaanmu"
oke, ini emang sifat burukku. Tapi, nggak mungkin ada orang yang nggak pernah ngerasain penyakit ini. Ketika melihat orang lain lebih baik daripada dirinya, muncul deh ni penyakit. Sebenernya aku nggak pernah mau penyakit ini kambuh dan kambuh lagi. Nggak enak rasanya. Rasanya pengen tukar tempat aja deh kalo udah kambuh.
Rumput di halaman rumah tetangga memang selalu lebih bagus dibanding rumput di halaman sendiri. Nah, ini yang selalu membuatku menyesali, kanapa perasaan kayak gini gampang banget muculnya. Mungkin karena aku memang ngga bener-bener tahu apa yang ada di dalam diriku sendiri.
Teman, maaf ya kadang aku suka berpikiran aneh-aneh ke kalian (untungnya kalian ngga tahu itu :p) Maaf juga, kadang di dalam hatiku, aku selalum menghujat kalian dengan kata-kata yang mungkin cuma aku yang ngerti.
Hemm, next time, aku janji ngga kayak gini lagi!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
need your support :)