Di ruang karantina, “Aduh deg-degan
nih”. “Aduh, soalnya apa ya?”. “Aduh, aku lupa obat buat penyakit X nih, apa
ya?” dan berjuta aduh-aduh lainnya. Tapi seenggaknya, kalo aduhnya masih
diruang karantina sih, masih bisa dicari jawabannya. Lain kalo aduhnya udah di
ruang presentasi.
“Satu, dua, tiga, empat,
$%^$#^^%$#^%&^%#@, sepuluh, masuk ke ruang tunggu!” tunjuk salah satu petugas
ujian. Hiks, dan akhirnya aku masuk di rombongan ini, Kayak mau manasik ya,
rame-rame begitu.
“Eh, tadi obat buat panu apaan?”
“Aduh, lupa…”
“Kriiiiiiinggggg!!” tanda waktu
dimulainya mengerjakan soal, lari ke meja soal, kerjain sepenuh hati. Dari pas
lihat soal sih, kayaknya kasusnya osteoporosis primer tipe 1 (keren ya ahai)
“Kriiiiiiiinggggg!!” tanda waktu
masuknya mahasiswa ke ruang presentasi. Di sana sudah disediakan OHP dan
seorang penguji. Dan jangan salah, jika Anda beruntung, Anda akan melihat salah
seorang teman Anda tengah memasang muka miris, di ruangan itu, di depan penguji,
karena belum selesai menjawab (biasanya lebih sering bengong karena ngga tahu
mau jawab apa) tapi waktu yang disediakan sudah habis, dan tibalah waktu saya
untuk masuk, dan memotong pembicaraan mereka berdua –penguji dan mahasiswa, yang
tengah asyik ‘bercengkrama’.
Jadi memang sistemnya giliran,
sepuluh orang pertama yang dipanggil, dia akan masuk ke ruang karantina yang kedua,
sebelum masuk ke medan perang, sebelumnya di medan perang sudah ada yang berjuang
terlebih dahulu, jadi giliran gituu.
Tiba waktu saya masuk ke ruang presentasi,
sebelumnya saya melihat seorang teman saya yang keluar dari bilik yang akan saya masuki ini sudah tersenyum riang. Apa-apaan nih
maksudnya? *sigh* Tapi, saya tetap bulatkan tekad. Saya putuskan untuk masuk
*yaiyalah ngga masuk ngga dapet nilai kaliik :hammer: *. Begitu masuk, penguji
saya adalaah parap papapa I’m lovin it #themesongmcd. Penguji saya ini terkenal
banyak meluluskan mahasiswa, tapi ya nilainya ngga maksimal *katanya*.
“Duuuh, padahal aku sama dokter ‘ini’ lhoo.. tapi masih ngga lulus jugaa
huhu.” Ini komentar yang saya ingat sering dilontarkan teman-teman tentang dosen yang satu ini. Kok beda ya
sama pernyataan di atas? Tapi yasudah lah, yang penting saya percaya diri
dengan apa yang saya ketahui puahahaha.
Lanjutkan.
Pertanyaan pertama, sudah terjawab. Kedua sudah. Ketiga sudah. Keempat sudah. Kelima
sudah. Keenam sudah. Bilang aja ya udah semua -__-. Tapi setelah itu, kami para
mahasiswa punya pertanyaan wajib yang harus kami tanyakan sesudah menjawab soal.
“Masih ada yang kurang, dok?” tanya saya dengan nafas megap2 karena kehabisan
napas, setelah menjawab soal dengan bertubi-tubi. Tapi, mereka profesional
sekali, bisa mengerti apa yang saya katakan meskipun bahasanya acak adul. Dan ada
bermacam-macam jawaban biasanya.
#1 “Oke,
coba nomer 1, 4, 5 dilengkapi.” Yang ini baik hati sekali ya :D
#2 “Hmmh..
*sigh* yang mana ya, kok kayaknya semuanya kurang ya dhek. Coba dilengkapi dari
awal” waah, ini buaaaiiik banget, memberikan kesempatan kita punya nilai jauh
lebih baik *tapi kadang jadi nangis darah*
#3 “Tadi
kamu tuh ngomong apa sih dek? Saya nggak ngerti. Coba diulang dari awal. Yang
runtut gitu lho *pasang muka sedih*.” Yang ini baik juga sih, mengingatkan
kita, bahwa kita sedang gaje.
#4 “Menurut
kamu ada yang kurang nggak?” yang ini nih, menjebak sooobb.. Kayak cowok lagi
minta maaf sama pacarnya terus pacarnya bilang, “Menurut kamu, kamu salah apa
hah?” kira-kira kayak gitu perasaannya.
#5 “……….”
Biasanya kalo ada jawaban ini, mahasiswa cuma bisa bersuara memecah keheningan, “oh, emmh. Eerr…
emmh……” akhirnya bunyi “Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingggg” lah yang memecahkan
kesunyian antara dua sejoli ini.
#6 “Ya,
udah cukup.” Jangan seneng dulu meeen. Banyak suara mengatakan, ujung-ujungnya,
meskipun kalimat ini diucapkan dengan enteng, bisa jadi kita akan bertemu lagi
dengan ujian ini, masih dengan blok yang sama *baca: remed.
Dan nggak
jarang jawaban ini muncul, biasanya karena sang penguji sudah memahami, kalo
otak kami sudah mampet, ngga bisa berpikir jernih lagi
#7 “Yaudah,
dilengkapinya besok lagi aja ya dhek. Besok bisa aja kita ketemu lagi.” Yang ini,
udah jelas, fix, paten. Dapet remidi soobb :’(
Kebetulan,
kalo pas saya sih, enak-enak aja. pertanyaan pertama. Spesifik, jelas, dan
tidak dibuat-buat #apasih ais ngga jelas lagi.
Kebetulan yang harus saya tambahkan
itu adalah mengenai terapi nonmedikamentosa (terapi selain obat) untuk osteoporosis.
“Emh, iya dok, mungkin ibu harus
makan-makanan yang tinggi akan kalsium. Kemudian tidak boleh melompat-lompat. Melakukan
gerakan yang terlalu mendadak. Melakukan aktivitas secukupnya, terutama lebih
sering di luar ruangan, agar mendapat sinar matahari. Jangan berjalan terlalu melenggak
lenggok.: Tapi tahukah sodara-sodara? Apa yang saya lakukan pas
kalimat itu terucap? Tiba-tiba pinggul saya berlenggak lenggok secara
involunter!
“Eh, bentar dhek, oh gitu ya.
Berarti penderita osteoporosis ngga boleh jadi model ya? Nggak boleh kemayu ya?”
sambil terkikik pelan setelah melihat gerakan involunter saya. Terus jadi mikir, ngapain ibu-ibu osteoporosis jadi model?
“Eeh, ehm.. i.. iya dok.. ngga
boleh terlalu berlebihan tetapi maksudnya, misalnya gini dok..” >> dan
ini saya praktekkan! Masya Allah..
Beliau terkikik lagi. Dan suasana
mendadak sunyi kemudian, “Yasudah oke dhek. Sekarang ayo tambahin lagi yang
lain. Ada yang belum lho..”
“Duh, apa ya dok? Ehmm.. err.. oh…
eehmm..”
“Kriiinggggggg!!!!” "eh, iya makasih
dok, maaf dok ngga selesai. Makasih dok, Mari.." *buru-buru ngibrit ke pintu
keluar.* 7 menit yang horor itu sudah berlalu!
Beruntungnya saya kali ini adalah,
ini adalah blok yang luar biasa padatnya. Dan, tentu saja ngga mau mengulang
ujian lagi dong.. Semoga LULUS! Itu doa kami semua. Dan tibalah waktu
pengumuman. Eh, jangan sedih, pengumuman lulus atau ngga lulus itu biasanya cuma
beda beberapa jam saja dengan jam ujian remidinya. Misalkan ujian remidi hari
jumat jam 8 pagi, maka pengumumannya akan dikeluarkan hari kamis, jam3 sore.
Ngga tentu juga sih, tapi seringnya begitu! Hsshh..
Ya begitulah teman2 pengalaman saya dan mereka. Masih ada lagi kok, tenang aja. Tapi ini dulu deh yang dirilis yaak hahaha.