Tulisan kali ini saya tujukan untuk para penulis artikel di
luar sana. Yaaa, hobi saya itu baca berita di L***TODAY yang jadi headline
news. Judul yang dibuat itu selalu menarik saya untuk mengklik tautan tersebut.
Pokoknya sampai semua tautan saya baca!
Pekerjaan orang ga punya kerjaan ya gini ini. Haha, terus
dilanjutkan ke kolom komentar. Kadang isi berita nggak penting, karena yang lucu
itu komentar-komentar para pembacanya. Salah satu tipikal judul tulisan di
website berita ini adalah “Upload Foto Dengan Sang Tunangan, Netizen Salfok
dengan Motif Piring Di Belakangnya!” Nih ya, saya udah tau, ini berita pasti cuma
memuat 1 foto yang diupload sang artis, terus dilanjutkan dengan komentar dari
pengguna sosmed tentang foto itu. “Ihh, itu kok Piringnya motif kura-kura.”
Sorry to say, nggak ada manfaatnya buat pembaca!
Nah, nanti akan ada komentar di website berita tersebut.
Jadi intinya adalah, komentar untuk narasi yang menceritakan tentang komentar.
Haha, bikin pusing deh, tapi nggak bikin pinter.
Kembalikan waktu 2
menitku!
Unfaedah
Beberapa contoh komentar yang memenuhi kolom komentar untuk
berita tersebut. Lalu, nanti akan ada pembaca yang akan komentar, “Ini kan
memang rubrik entertainment, ya emang begini beritanya. Kalau cari yang manfaat
ya cari rubrik lain!”
Wait? Maksudnya? Laaah, menurut saya pun, berita itu nggak
entertain sama sekali tuh. Isinya malah ngomongin orang. Saya sebenarnya ingin
meminta tolong kepada para penulis artikel di web-web ‘gitu’ untuk menyajikan
tulisan yang berbobot. Atau seenggaknya bikin pembacanya bisa mengambil manfaat
gitu.
Sebenarnya kan media online itu sama saja seperti media
cetak kan? Seharusnya ketika mengupload suatu tulisan, yaa, setidaknya ada
riset yang dilakukan untuk menyajikan berita tersebut. Perasaan kalau saya baca tabloid isinya selalu berdasarkan wawancara atau riset-riset dulu gitu. Tetapi, belakangan
tulisan-tulisan ini berkurang sih, meskipun masih ada. Tulisan macam gini sumber risetnya cuma dari
instagram aja, hmm.
Saya kan juga pengen pinter kakak-kakak penulis. Tetapi saya
apresiasi sih, ada beberapa tulisan (sekarang jadi lumayan banyak) yang
bersumber dari website-website bermanfaat, dan ada pengetahuan baru yang akan
saya dapatkan kalau baca tulisan itu. Hehe.
Oiya, ada beberapa komentar menarik yang membuat saya
tergelitik, misalnya, “Tipikal orang indo sekarang gini ya, sukanya nyinyir.”
Ini bukan saya yang bilang lhoo, suer! Kemudian saya menemukan kosakata baru,
yakni, JULIT. Ini apa lagi artinya hahah.
kamusslang.com |
Kosakata ini saya dapatkan gara-gara suka ngintip-ngintip
akun gosip (astaghfirullah, istighfar ukhti. Taubatlah!). Gara-gara kurang
kerjaan gini saya jadi suka melakukan suatu yang tidak bermanfaat dan cenderung
dosa, ckck
Yaa, intinya cuma pengen jadi pembaca yang cerdas sih. Mungkin bisa dimulai dari pembaca ya, kurang-kuranginlah baca artikel nggak bermutu gini. Maka ketika minat baca berita sejenis itu turun, mungkin lama-lama akan hilang kebiasaan menuliskan berita sejenis ini. Sip!