Jumat, 02 Agustus 2013

Pendewasaan Hati-Bersekutu dalam Kelam

Bismillahirrahmanirrahim

Hari ini ke rumah sakit lagi. Jangan tanya kenapa, mungkin lain kali kujelaskan yaa hehe.
Ya, seperti kita ketahui, kalau ke rumah sakit itu pasti ada rutinitas mengantri. Seperti orang lain yang rawat jalan, aku pun ikut mengantri.

Di sela-sela antrian itu, kutemukan beberapa percakapan menarik, haha. Menarik sekaligus bikin gemas. *duuh, pengen kucubit itu pipinyaa.

A : "Iya, bayangin, bu. Saya antri dari tadi jam 7 pagi, dan sampe sekarang belum dipanggil." melirik jam tangan. Sudah jam 9.30. Kyaa, ini aku aja baru sampe. Selesai antri jam berapa broo.
B : "Iya, bener banget bu. Ini saja saya juga baru dateng kurang tahu dapet jam berapa nanti." Sahut ibu di kursi belakangnya. Jadi percakapan ini melibatkan ibu-ibu yang duduknya depan belakang. Sedangkan aku duduk di kursi sebaris di belakangnya.

A : "Ini anak saya sampe bilang,'Ma, ini  kalo aku nggak  diladenin sampe jam 12 nanti, aku pulang. Nggak mau periksa lagiii!!' Gitu lho buu.. Lama banget yaa."
B : "Iya bu, saya juga sampe capek nungguinnya......" Habis itu aku nggak denger ibunya bicara apa. FTV-nya terlalu menarik kalo tidak ditonton, kebetulan di ruang tunggunya ada tivi. Judulnya Dicari! Pendamping Wisuda Keren. Yang main ..... eh ngelantur, maaf maaf.

Terus apa hubungannya bersekutu dalam kelam sama percakapan ibu-ibu tadi?
Emang itu judulnya agak lebay-alay, maaf ya.  Jadi, maksudku begini. Ibu itu berkata dengan nada emosi nan menggebu, dan ditanggapi dengan pola yang senada pula.

Padahal kan itu menceritakan sesuatu yang negatif ya. Tapi, mungkin memang ada beberapa penyebab mengapa tanggapan ibu B begitu.
a. Sama-sama kesel juga, karena nungguinnya lama beuut.
b. Mengakrabkan diri dengan meyakinkan lawan bicara bahwa mereka pada posisi yang sama
c. Menjalin silaturahmi dengan orang yang sama-sama lagi ngantri.

Coba kalau tanggapan ibu B diganti..
A : "Iya, bayangin, bu. Saya antri dari tadi jam 7 pagi, dan sampe sekarang belum dipanggil."
B : "Sabar aja bu.Mungkin memang lagi banyak yang harus diurusin."
A : "Tapi ya masak dari tadi urusannya nggak kelar-kelar.."
B : "Mungkin emang urusannya banyak banget bu. Saya juga dari tadi masih belum dipanggil, kok bu."
A : "Tapi saya udah dari tadi jam 7 pagi ibuu."

Eh, eh, kok malah  lebih bahaya ya. Terus harusnya gimana ya? Berhadapan dengan orang yang berbicara dengan nada negatif seperti tadi? *termasuk diri saya sendiri


Mungkin memang harus belajar lebih banyak untuk mensyukuri apapun keadaan kita. Mau ngantri lama, yang penting masih bisa ngantri #apasih. Ya, kalau bisa sih, sehat selalu biar nggak bolak-balik rumah sakit dan ngantri berlama-lama. Kan jadi tidak produktif :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

need your support :)