Kamis, 14 Mei 2015

Ku Lari Ke Bukit, Ada Pantai Menganti!



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh :)

Kali ini saya mau berbagi cerita pengalaman luar biasa, ini agak latepost banget sebenernya. (sudah 3 bulan berlalu). Pengalaman ini adalah pengalaman yang sudah mendidik saya menjadi rider sejati *hahahaha*. Ya sebenarnya kisah ini bermula dari KKN yang wajb dijalani oleh mahasiswa dan mahasiswi Unsoed sebagai syarat pengabdian ke masyarakat *ceileh*. Awalnya, saya pengin banget daftar KKN di wilayah yang dekat dengan Purwokerto, tempat saya bernaung selama ini. Udah nunggu pendaftaran sampe kuota untuk daerah Purbalingga bisa dibuka, nggak dapet juga. Sampe saya pantengin SIA biar dapet momen-momen emas dibukanya kuota Purbalingga yang kadang cuma nambah 1 orang. Lagi asik-asiknya pantengin SIA saya kebelet buang air kecil. Ditinggal pipis sebentar, beneran ini sebentar banget, tahu-tahu kuota nambah 1, dan itu artinya kuota nambah dan langsung ada yang daftar. Ibuuuuk *tepok jidat*. Oke, saat itu saya putuskan untuk nggak kebelet lagi. Eh, maksudnya saya nggak akan milih Purbalingga. Kelamaan, keburu pendaftaran KKN ditutup.

Begitulah prolog cerita ini, dan akhirnya saya membuat keputusan untuk KKN di Kebumen aja. Jalur Purwokerto-Kebumen cukup membuat saya jadi rider sejati, wkwk. Motor supra saya emang tahan banting berkat jalur ini. Naik, turun, balapan sama kendaraan berat nan besar (karena jalur ini merupakan jalur yang rutin ditempuh untuk perjalanan Pwt-Jogja). Pernah, di hari pertama KKN saya harus ke Purwokerto-Kebumen Kota (ini memakan waktu 2 jam) terus balik lagi ke Kecamatan Ayah, untuk memenuhi undangan pembukaan di Kabupaten, lanjut pembukaan lagi di kecamatan Ayah. *ternyata ini masih prolog*. Ini jalur yang kami tempuh, puter2, kaaaan? Gimana nggak jadi rider.

Perjalanan Mengelilingi Kebumen, ini judulnya.


Ya, saya KKN tepatnya di desa Demangsari, kecamatan Ayah, yang lebih deket dibanding kecamatan Buayan, Kecamatan Ayah ini dikenal dengan banyak Pantai, ada Pantai Logending/Ayah, Pantai Menganti, Pantai Pecaron, Pantai Srathi, Pantai Karang Agung, waaaaaah banyaaaaak. Tapi saya cuma sempat ke salah dua dari sekian banyak pantai itu. Sekian banyak pantai itu punya medan yang sulit. Ada yang harus naik bukit terus ketemu pantai, ada yang harus jalan kaki dengan track yang nggak gampang dan tantangan lain. Tapi pemandangannya cakeeep :)

Di hari kesekian KKN, saya dan teman-teman memutuskan untuk jalan-jalan liat sunrise ke Pantai Menganti. Dasar saya nggak mau subuhan di jalan, takut jadinya malah nggak sholat subuh, kita baru berangkat jam setengah lima. Itu pun setelah saya ngotot dulu sama temen KKN karena nggak mau dibonceng laki-laki. "Pokoknya yang bawa harus cowok. Jalurnya serem, aiiiss." Saya tetep ngotot, hehe, saya ngaku pernah ke menganti dan tau jalurnya kayak gimana. Memang dulu pernah ke sana waktu rihlah Rohis, tapi naik angkot. Toh saya nggak boong kalo tau jalurnya kayak gimana. Mereka menyerah dan membiarkan saya bawa motor sendiri, tapi agak-agak gimana gitu.

Ini perjalanan kedua yang memaksa saya jadi rider sejati. Jalurnya, masya Allah. Untung saya nggak ngebonceng orang jadi masih bisa menguasai jalan. Tapi di perjalanan saya ke menganti untuk kedua kalinya saya mboncengin ukhti Nidi, dan lumayan kuat ternyata motor saya. Meskipun harus pakai gigi 1 terus. Jalur menganti ini, kita harus naik-naik ke bukit, dan baru setelah itu kita bisa liat pantai. Ohiya, ada biaya kalau mau masuk ke sini, sebenarnya per orang 5 ribu. Tetapi pada saat kami datang ke sana, masih sangat pagi, plus bukan hari libur. Jadi kami bebas melenggang masuk, karena ngga ada yang jaga pintu masuk. Di perjalanan ke Menganti saya yang kedua dengan motor *karena waktu itu hari minggu, dan sudah sangat siang*, barulah peristiwa 'ditarikin' biaya masuk itu ada.
ini Pantai Menganti di lihat dari atas, ini bisa kita liat saat perjalanan.

Setelah kita turun di dekat pantai, yang ada di foto di atas, ternyata kita naik lagi ke bukit yang lain. Pemandangan di sana lebih indah katanya.Tetapi, karena kita kesiangan, jadi sunrisenya agak-agak gimana gitu hehe. Foto-foto yang saya punya cuma sedikit, tapi ini ada salah satu pano yang diambil bersama rekan satu kelompok KKN yang berbahagia :)
dari kiri: Radit, Hanif, Zulfan (Pak Kormades), Aisyah Apriliciciliana, Gestari, Aisyah Aulia (saya), Hesti, Nurlyta, Yosua, Rilo
evakuasi
Perhatikan!
Ohiya, tambahan, sekitar 2 hari sebelum kami KKN di Kebumen, ada berita duka terkait dengan Pantai Menganti ini. Ada Mahasiswa KKN dari kampus lain yang juga KKN di Kebumen hilang di Pantai Menganti. Beritanya bisa dicek di sini. Hilangnya juga di bawah bukit kami berdiri ini lho. Jadi, teman-teman yang mau ke sini hati-hati. Perhatikan setiap larangan yang ada, dan patuhi yaa :)

5 komentar:

need your support :)