Selasa, 22 Mei 2012

Jodohku [?] part 2

Bismillahirrahmanirrahim..

melanjutkan dari yang part 1

Kemarin bahas apa ya? Oiya ILMU SEPASANG BIDADARI. Sebenarnya ada bukunya sih. Mengenai sepasang bidadari. Yang  bikin ya kang Ippho Santosa itu. Teringat kata salah satu dosen tadi waktu lecture, "Setiap orang itu diciptakan pasti ada pasangannya, nggak bakal sendirian kok. Kalo ada yang belum paling itu cuma perkara waktu. Makanya jangan suka GALAU. Ntar juga ketemu. Hahaha." Padahal beliau sedang menerangkan determinan kesehatan. Nyampenya kesitu masak haha, gapapa lah ya, intermezzo (perasaan orang-orang kalo ngasih intermezzo soal jodoh melulu yak -__-). Kebetulan duduk di depan, dan sedang sibuk menanggapi Dinda yang berulang kali nyeletuk, "Iss, ngantuuuuk.." dan persis di depan saya beliau bicara. Jadi lupa sama celetukan Dinda dan langsung berubah air muka, grr, langsung senyum-senyum lebih tepatnya ketawa #ketahuan suka galau wkwk.

Yak, lanjut, apa itu Sepasang Bidadari? Ya, jadi setiap manusia itu ada di bumi diciptakan sepaket dengan sepasang bidadarinya. Masih belum bisa nebak? Kasih clue lagi (yang ini mengutip dari kata-kata Kang Ippho Santosa) "Apabila Anda berhasil membuat sepasang Bidadari tersenyum, pastilah Yang Maha Membalas serta merta mengulurkan tangan-Nya untuk Anda."

Sudah tertebak? Yaudahlah ya. Daripada kelamaan hehe. Bidadari yang PERTAMA adalah orang tua kita. Lebih lengkapnya adalah ORANG TUA DAN DOANYA. Tuh gimana sekarang? Menyadari nggak kalau mereka adalah bidadari pertama kita? Bidadari itu sesuatu yang dikonotasikan sebagai sesuatu yang indah kan?  Sudahkah mengindahkan orang tua kita? #nasihati diri sendiri. Memang terkadang suka lupa bahwa makhluk terindah yang diciptakan untuk kita itu ada di sekitar kita. Pernah juga sebenarnya diingatkan oleh ibu tercinta tentang hal itu. Tahu lagi Malaikat Juga Tahu?

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri

Ini nih yang beliau katakan kepada saya, anaknya hehe. "Tuh lho, itu lagu ceritanya tentang ibu yang sayang sama anaknya. Tetapi malah, anaknya itu sibuk mikirin pacarnya. Padahal kan orang tua jauh lebih sayang ketimbang si pacar. Sadar tho nduk?" Aduh ibuuuk, pacaran juga enggak.. Katanya nggak boleh pacaran, ya aku manut (patuh-red) sama ibu -___-. Habis ancaman yang kau berikan mengerikan buk, kalau aku pacaran. Sebenarnya bukan cuma itu alasannya haha.

Yaudah lanjut. Mungkin part ini akan aku teruskan di postingan yang lain ya. Kebetulan ini kan membahas tentang jodoh hehe, fokus.

Sekarang ke bidadari yang kedua ya. Siapa bidadari kedua yaa?? Hayoo tebaaak?! Hehe, bidadari yang kedua itu, ya yang akan kita bahas sekarang. Yang jadi judul postinganku sekarang. Bidadari Kedua : Jodoh kita !

Sekali lagi, saya bukan mau menjadikan blog ini sebagai web biro jodoh ya^^.

Seperti yang sudah kita bahas di part 1. Sekarang, kita ini sedang menunggu datangnya Bidadari yang Kedua #kecuali untuk pembaca yang sudah menikah ya. Bukan bidadari kedua namanya, tapi *piiiiip* itu diluar kuasa saya hehe.

Kita tidak pernah tahu siapa dan kapan kita akan bertemu jodoh kita. Tapi kita bisa berusaha 'memilih' jodoh kita hehe. Mau milih nggak?? Pasti milihnya yang BIBIT, BEBET, BOBOTnya unggul kaan? Caranya?
kata Kang Ippho lagi niih ehehe.

  1. Memohon kepada Yang Maha Menilai, berdoa sebanyak-banyaknya. Yakin deh, usaha ini nggak akan sia-sia.
  2. Memantaskan diri. Pernah dengar?

"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." (QS. An-Nur:26)

Itu dia maksudnya. Mau yang baik? Ya jadi baik dulu. Kalo masih kurang baik? Yah, dapetnya segitu-segitu juga lah ya. Nggak mau kaaan??
Jadi, misalnya ini, ibarat ranking, kita masih ranking 10, tapi nih, calon jodoh kita udah ranking 6. Makanya, kita belum dipertemukan dengan beliau oleh Allah, karena kita masih dirasa belum pantas mendampinginya. Jadi, kalo mau cepet, ya cepet juga memperbaiki diri hehe, kira-kira begitu #nasihati diri sendiri [lagi].

Kasih intermezzo lagi deh (ini dari pembicara yang sama waktu latihan kepemimpinan). “Saya selalu menyertakan foto ini di setiap slide saya.” Menunjukkan foto pernikahan seseorang, “Ini teman saya yang perempuan. Teman saya ini sering banget berantem sama teman laki-laki saya yang berdiri di sebelahnya.” Tahu maksudnya? Ya, teman beliau yang dulunya suka berantem itu, sekarang jadi SUAMI ISTRI! 


4 komentar:

  1. rahasia jodoh.. hihi..
    nice setuju dengan memantaskan diri dulu kalau mw ketemu jodoh yg berkualitas

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih, sedang berada di usia yang matang untuk membicarakan hal semacam ituuu :P

      Hapus
  2. salam gan ...
    menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
    di tunggu kunjungan balik.nya gan !

    BalasHapus

need your support :)